top of page
GSMP WHT- Anoa, Banteng, Babirusa, Tiger_WO TEXT ONLY.png

A Global Species Management Plan 

mountain view background

Apa persamaan dari babirusa, anoa, dan banteng?

Mereka semua merupakan bagian penting dari ekosistem dan terancam oleh kepunahan.

Mereka semua hanya ditemukan di Indonesia.

Thanks for submitting!

Kami adalah lebih dari 50 organisasi di Eropa, Asia, Indonesia, Amerika, dan Kanada, yang bekerja bersama untuk menyelamatkan satwa Indonesia yang paling unik.

ferns background

15 Indonesia & Asia

picture of walkway with bicycle

13

Europe

city view
20
America & Canada
Aerial View of Islands
3
Global Organizations

ACTION INDONESIA DAY
AUGUST 11, 2024

Mari bergabung dalam upaya peningkatan kepedulian untuk ketiga jenis satwa ungulata dalam Action Indonesia Day! Melalui berbagai institusi lintas negara, memfokuskan pada kegiatan penyadartahuan bagi peserta yang kami harapkan seluas mungkin.

anoa picture with steam. black and white.

Hanya ditemukan di Pulau Sulawesi di Indonesia. Anoa menempati habitat hutan dan rawa. Mereka merupakan kelompok kerbau liar yang berukuran paling kecil!

 

Meskipun bertubuh kecil (rata-rata tingginya 60 cm), anoa memiliki kepribadian yang luar biasa! Anoa umumnya merupakan satwa pemalu, namun dapat menjadi agresif dengan tanduknya yang pendek saat sedang terancam. Anoa senang menghabiskan waktunya sendiri (soliter), kecuali anoa betina yang berkumpul dengan anaknya. Baik jantan dan betina memiliki tanduk, yang tumbuh ke arah belakang kepala untuk mencegah agar tidak tersangkut pada semak. Anoa merupakan perenang yang baik dan banyak menghabiskan waktu di air dan lumpur untuk menjaga tubuh tetap segar saat cuaca panas. Mereka adalah satwa herbivora yang memakan tumbuhan air, tumbuhan pakis, rumput, buah, dan umbi-umbian. Anoa memakan tumbuhan yang sudah tua sehingga memberikan ruang bagi tumbuhan muda. Karena mereka menjelajah hutan, mereka juga sering menyebarkan biji tumbuhan melalui kotoran mereka. Di habitat alaminya, anoa dapat hidup hingga 20 tahun dan tidak mempunyai predator – kecuali manusia. Di Lembaga Konservasi (LK), anoa diketahui dapat hidup hingga 31 tahun.

anoa

ANOA
bullseye icon
tree stump icon

Perburuan

Anoa dataran rendah sering diburu untuk diambil dagingnya dan tanduknya dijual sebagai souvenir.

Hilangnya habitat

Anoa juga kehilangan habitat hutan akibat aktivitas manusia, seperti pertambangan dan pertanian/perkebunan, serta alih fungsi lahan sehingga habitat terus berkurang.

world in hand icon

Konservasi

Anoa merupakan satwa dilindungi di Indonesia, namun sayangnya hal tersebut tidak menghentikan perburuan. Program edukasi masyarakat oleh berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal bertujuan untuk meningkatkan penyadartahuan akan pentingnya anoa dan terus melibatkan masyarakat lokal dalam upaya perlindungan. Beberapa mantan pemburu bahkan telah berubah dan menjadi instruktur pada pelatihan dalam program tersebut. Anoa Breeding Center, yang terletak di Manado, Sulawesi Utara, fokus pada pengembangbiakan anoa untuk upaya pelepasliaran dan peran mereka sangat penting dalam pemahaman reproduksi anoa. Program pengembangbiakan yang dikelola oleh LK di Indonesia, Kebun binatang di Eropa, Amerika Utara, dan Asia juga dilakukan untuk menjaga populasi anoa eksitu tetap memiliki keragaman genetik yang tinggi.

BABIRUSA
Black and white photo of babirusa

Babirusa hanya ditemukan di Sulawesi dan pulau sekitarnya di Indonesia. Babi liar yang hampir tidak berambut ini hidup di hutan dan rawa, serta merupakan perenang yang baik. Nama “babirusa” berasal dari keunikan pada pejantan yang gigi taring atasnya melengkung ke arah tulang kepalanya, menyerupai tanduk rusa. Ada mitos mengatakan bahwa babirusa jantan menggunakan giginya yang besar untuk bergantungan di pohon saat tidur di malam hari. Meskipun kita tahu hal tersebut hanyalah fiksi, namun para ilmuwan masih belum yakin apa fungsi utama dari bentuk gigi mereka yang demikian. Teori yang paling populer adalah gigi mereka tersebut digunakan untuk melindungi mata saat berkelahi. Untuk menunjukkan dominansi, babirusa jantan akan berdiri dengan tungkai belakang dan saling “memukul”, sehingga taring tersebut dapat berfungsi sebagai kacamata pelindung.

 

Babirusa merupakan satwa omnivora yang memakan buah, biji, dedaunan, dan serangga. Tidak seperti jenis babi yang lain, babirusa tidak memiliki tulang rostral sehingga tidak dapat menggali tanah untuk mencari pakan. Babirusa melahirkan hanya 1-2 anakan setiap kelahiran, sehingga populasinya rentan terhadap ancaman lingkungan. Pejantan cenderung soliter dengan betina dan anakan hidup berkelompok sebanyak 8-13 individu. Seperti babi lainnya, babirusa suka berendam dalam lumpur, yang membantu tubuh mereka tetap dingin, melindungi kulit mereka dari cahaya matahari, dan sebagai pengusir serangga. Di habitat alaminya, babirusa hidup 7-12 tahun, namun dapat mencapai usia 24 tahun di LK.

babirusa
bullseye icon
tree stump icon

Perburuan

Babirusa diburu secara ilegal untuk diambil dagingnya.

Hilangnya habitat

Di Sulawesi, habitat babirusa terus berkurang akibat deforestasi hutan yang disebabkan oleh pertambangan, perkebunan kelapa sawit, dan pembalakan liar.

world in hand icon

Konservasi

Babirusa merupakan satwa dilindungi di Indonesia dan tersebar di beberapa kawasan konservasi di Sulawesi. Disini, seluruh polisi hutan bekerja menghentikan perburuan liar dan merehabilitasi satwa yang luka atau disita. Program edukasi masyarakat oleh LSM lokal bertujuan untuk meningkatkan penyadartahuan akan pentingnya babirusa dengan terus meningkatkan partisipasi masyarakat lokal dalam upaya perlindungannya. Para peneliti melalukan studi populasi dengan camera traps dan menyusun suatu metode untuk mendapatkan data estimasi populasi yang lebih akurat dengan analisis feses. Program pengembangbiakan yang dikelola oleh LK di Indonesia, kebun binatang di Eropa, Amerika Utara, dan Asia juga dilakukan untuk menjaga populasi babirusa di eksitu tetap memiliki keragaman genetik yang tinggi.

black and white photo of Banteng

Banteng – atau juga dikenal sebagai tembadau – merupakan satwa asli Asia Tenggara antara lain di Jawa, Kamboja, Thailand, dan Borneo. Mereka dianggap sebagai salah satu sapi liar yang gagah dan perkasa dan diyakini merupakan nenek moyang ternak sapi di seluruh Asia Tenggara. Baik jantan dan betina memiliki tanduk, namun tanduk pejantan jauh lebih panjang dan tumbuh lurus ke atas. Banteng dikenal dari tungkainya yang berwarna putih seperti kaos kaki. Pejantan jauh lebih gelap daripada betina dan remaja. Mereka hidup berkelompok terdiri dari 2-40 individu, umumnya hanya dipimpin oleh satu pejantan dewasa. Pejantan akan berkumpul dalam suatu kelompok remaja. Banteng menyukai habitat yang kering di padang rumput, namun juga sesekali menjelajah hutan dan pepohonan bambu. Mereka merupakan satwa herbivora yang memakan rumput, bambu muda, dan dedaunan. Sebagai satwa pemakan rumput yang berukuran besar, mereka berperan penting bagi ekosistem dengan mengatur siklus hidup tumbuhan dengan mengkonsumsi tumbuhan yang sudah tua sehingga menyediakan ruang bagi tumbuhan muda, dan membantu memberikan nutrien bagi tanah. Di LK, banteng dapat hidup pada usia 20-26 tahun sementara di habitat alaminya dapat hidup selama 16-20 tahun.

banteng
BANTENG
bullseye icon
tree stump icon

Perburuan

Banteng diburu secara ilegal untuk diambil daging, kulit, dan tanduk.

Hilangnya habitat

Banteng menghadapi kehilangan habitat yang terjadi secara drastis akibat aktivitas manusia dan pertanian/ perkebunan. Populasi banteng terbatas pada kawasan konservasi, dengan populasi terbesar tersisa di Jawa.

DNA icon

Hilangnya keragaman genetik

Karena susunan genetik yang mirip, banteng dapat kawin dengan sapi ternak, yang menyebabkan hilangnya materi genetik yang bernilai akibat hibridisasi. Kekerabatan yang dekat dengan sapi ternak juga menjadi rentan terhadap penyakit dan parasit yang dibawa oleh hewan ternak.

world in hand icon

Konservasi

Banteng merupakan satwa dilindungi, namun perdagangan ilegal untuk bagian tubuhnya masih marak terjadi. Jawa merupakan area terpenting untuk konservasi banteng, dengan populasi terbesar di TN Ujung Kulon dan TN Baluran. Para polisi hutan fokus pada perlindungan habitat dari kegiatan ilegal, seperti perburuan dan pembalakan liar. Monitoring populasi di kawasan tersebut sudah dilakukan dengan sejumlah foto yang diambil dari camera traps, yang memberikan banyak data untuk perencanaan konservasi. Program pengembangbiakan yang dikelola oleh LK di Indonesia, Kebun binatang di Eropa, Amerika Utara, dan Asia juga dilakukan untuk menjaga populasi banteng di eksitu tetap memiliki keragaman genetik yang tinggi.

The survival of Sumatran tigers is essential for the health of the ecosystem, as apex predators they keep the ecosystem in balance for all other species. Action Indonesia is dedicated to raising awareness for Tigers and building a sustainable future for Sumatran Tigers and all other Indonesian species.

Sumatran tiger

BANTENG
photo of 2017 workshop in Indonesia

Action Indonesia

Kami adalah Action Indonesia Global Species Management Plan (GSMP), terdiri dari lebih 50 organisasi di Eropa, Asia, Indonesia, Amerika, dan Kanada, kami semua bekerja bersama untuk menyelamatkan satwa Indonesia yang unik dan spesial. Action Indonesia GSMP merupakan lingkup konservasi global untuk Anoa, Banteng, dan Babirusa. Kami juga bekerja bersama dengan GSMP Harimau Sumatra.

 

 

Kegiatan kami fokus pada upaya pengembangbiakan konservasi jenis tersebut di LK, edukasi masyarakat mengenai berbagai hal yang dapat dilakukan untuk membantu penyelamatan jenis, dan mendukung upaya konservasi jenis dan habitatnya di alam.

Apa itu GSMP?

Rencana Global Pengelolaan Jenis (Global Species Management Plans/GSMPs) adalah rencana konservasi kolaboratif secara internasional yang fokus pada pengawetan jenis target dalam jangka panjang. Rencana ini – diawasi oleh Asosiasi Lembaga Konservasi Sedunia (World Association of Zoos and Aquariums/WAZA) – dengan mengajak bersama para LK, Pemerintah, dan LSM konservasi untuk menggabungkan keterampilan dan energi untuk dampak yang maksimum baik di LK (ex-situ) maupun di habitat alami (in-situ). Alih-alih tiap regional bekerja secara independen untuk mencapai tujuan konservasi yang spesifik, GSMP menggunakan Pendekatan Satu Rencana, yang mendorong setiap regional bekerja bersama sebagai suatu tim.

Di tahun 2016, Action Indonesia GSMP dibuat untuk membantu perlindungan Anoa, Banteng, dan Babirusa dari kepunahan. Di tahun 2018, GSMP yang paling awal – harimau Sumatra – bergabung dengan Action Indonesia untuk meningkatkan jangkauan dan kolaborasi.​ 

 

 

Apa itu Pendekatan Satu Rencana?

Pendekatan Satu Rencana untuk konservasi jenis adalah pengembangan dari manajemen strategi & aksi konservasi seluruh pihak yang bertanggungjawab terhadap populasi suatu jenis satwa, baik di dalam maupun di luar habitat alami. Hal tersebut menunjukan bahwa setiap orang yang terlibat dalam konservasi jenis bekerja bersama, mengacu pada rencana yang sama, dan saling berkoordinasi untuk tujuan bersama.

  

what. is a gsmp?
Action Indonesia Day di Kebun Binatang S

Edukasi

Peningkatan penyadartahuan untuk ketiga jenis satwa ini.

weighing banteng.jpg

Pelatihan

Para ahli dari berbagai negara bekerja bersama

image of banteng in field

Monitoring populasi

Para peneliti dan ahli konservasi memantau populasi satwa di alam

Selamat.jpg

Pengembangbiakan kooperatif

Bekerja bersama lintas negara untuk menjamin pengawetan jangka panjang untuk ketiga jenis satwa

Kami perlu bantuan Anda untuk meningkatkan penyadartahuan masyarakat akan satwa tersebut

Tidak tahu harus memulai dari mana?

Kami telah membuat materi yang dapat diunduh dengan mudah untuk membantu Anda memulai!

Contact

WANT TO LEARN OTHER WAYS YOU CAN HELP? CONTACT US!

Success! Message received.

Lambang_Kementerian_Lingkungan_Hidup_dan_Kehutanan.png
pkbsi.jpg
iucn.png
waza-logo-new.png
bottom of page